A.
Latar
Belakang
Indonesia merupakan sebuah negara
dengan jumlah penduduk terbesar ke empat di dunia. Dimana penduduknya melakukan
berbagai kegiatan untuk memenuhi kebutuhan hidup mereka. Salah satunya dengan
membuka usaha sendiri baik di pasar atau pun di lingkungan rumah masing –
masing. Usaha yang mereka jalani biasanya berupa berdagang keliling kampung
atau membuka warung di depan rumah. Dari hasil usaha tersebut mampu memenuhi
kebutuhan hidupnya mulai dari kebutuhan makan, pendidikan anak dan lain
sebagainya.
Diawal Maret 2020, Indonesia harus
dihadapkan dengan keadaan yang merubah kegiatan sehari-hari masyarakat baik di
perkotaan maupun pedesaan. Sebuah virus yang menyerang kekebalan tubuh dari
setiap manusia mewabah di Indonesia. Virus tersebut dikenal dengan nama Covid-19.
Dengan keadaan tersebut, pemerintah melakukan berbagai cara untuk mengatasi hal
tersebut. Salah satunya masyarakat dibatasi melakukan kegiatan di luar rumah.
Dikarenakan ketika terjadi kerumunan di suatu tempat maka virus tersebut akan
cepat menyebar. Kondisi pandemi ini sangat berpengaruh terhadap perekonomian
masyarakat. Banyak dari masyarakat yang mengalami kemunduran usahanya di tengah
pandemi saat ini. Usaha yang mereka jalani sepi dari sebelum pandemi yang
awalnya ramai. Dari keadaan tersebut, penghasilan yang didapatkan dari mereka
juga mengalami penurunan.
Adanya hal tersebut menyulitkan
masyarakat untuk bergerak dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. Mereka lebih
terfokus untuk kegiatan di dalam rumah dibandingkan keluar rumah. Beberapa
bulan pemerintah telah memberikan bantuan ke masyarakat untuk memenuhi
kebutuhan rumah tangganya. Akan tetapi, selama pandemi usaha yang masyarakat
jalankan tidak mengalami perkembangan justru kebanyakan dari mengalami
kemunduran dalam menjalani usaha tersebut.
B.
Analisis
Di tengah keadaan pandemi, sangat
berpengaruh terhadap perkembangan ekonomi masyarakat. Salah satunya usaha
warung sembako yang dimiliki oleh Ibu Farah di Desa Langensari. Usaha ini
dijalani untuk memenuhi kebutuhan hidup keluarganya. Di dalam usaha ini,
menyediakan berbagai kebutuhan sehari-hari mulai dari gas, galon, dan
kebutuhan lainnya. Usaha ini dirintis beliau sudah berjalan dua belas tahun.
Alasan Ibu Farah memilih usaha sembako karena sembako selalu dibutuhkan
masyarakat sekitar untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Warung sembako ini
dibuka setiap hari pada pukul 6 pagi dan tutup pada pukul 5 sore.
Sebelum keadaan pandemi, toko
sembako milik Bu Farah ramai. Banyak masyarakat sekitar yang membeli kebutuhan
sehari-harinya di toko sembako tersebut. Sehingga penghasilan yang diperoleh
dari Bu Farah juga lebih dan dapat menjadi tambahan untuk memenuhi kebutuhan
hidup dari keluarganya. Namun, keadaan tersebut berubah sejak wabah virus
covid-19 menimpa Indonesia. Adanya kebijakan dari pemerintah yang menerapkan
masyarakat untuk membatasi kegiatan di luar rumah sangat berdampak ke usaha
sembako milik Bu Farah ini. Masyarakat sekitar tidak lagi berbelanja sembako di
warung, mereka lebih memilih pemesanan online untuk membeli berbagai kebutuhan
sehari-harinya. Dengan begitu, toko sembako milik Bu Farah ini sepi dari
pembelinya. Pengahasilan yang dicapai per bulannya mengalami penurunan yang
drastis dari sebelum adanya covid. Sehingga untuk memenuhi kebutuhan dari
keluarganya di cukup-cukupkan setiap harinya. Harapan yang dari Bu Farah
sebagai pemilik toko sembako ini agar keadaan pandemi cepat berakhir dan
keadaan kembali seperti semula. Beliau juga mengharapkan toko nya dapat ramai
kembali, banyak masyarakat yang membeli kebutuhan sehari-harinya di toko
tersebut.
C.
Kesimpulan
Keadaan pandemi mulai dari 2020
hingga sekarang menimbulkan dampak yang signifikan bagi Indonesia di berbagai
sektor. Khususnya sangat berpengaruh terhadap sektor perekonomian masyarakat
sekitar. Banyak dari usaha yang dijalankan masyarakat mengalami kemunduran dari
keadaan sebelumnya. Padahal usaha yang mereka jalankan tesebut sebagai
penghasilan tambahan untuk memenuhi kebutuhan sehari-harinya. Seperti usaha
yang dijalankan Bu Farah ini yang telah ditekuni selama dua belas tahun
lamanya. Pendapatan yang didapatkan dari Bu Farah mengalami penurunan dari
keadaan sebelum pandemi. Para kosumen yang biasanya membeli kebutuhan
sehari-hari juga sepi. Mereka lebih memilih membeli barang secara online.
Harapan dari pemilik toko sembako tersebut agar pandemi segera berakhir dan
keadaan tokonya dapat ramai kembali.
D.
Saran
Saran dari keadaan agar toko sembako dapat ramai
kembali yaitu dengan cara sebagai berikut:
1. Melakukan
pemasaran produk atau barang-barang yang diperjualbelikan melalui media online
sehingga masyarakat tidak takut lagi ketika terjadi kerumunan di suatu tempat.
2. Memberikan
pelayanan yang baik ketika melayani konsumen dan menerapkan aturan protokol kesehatan yang pemerintah anjurkan.
3. Memberikan
potongan harga atau diskon untuk menarik konsumen.
4. Meningkatkan
inovasi baru dalam melakukan pemasaran, barang yang didagangkan agar konsumen
tertarik membeli barang kebutuhannya di toko sembako milik Bu Farah.
E.
Dokumentasi
Menik Widhi Artika
Rayon Ekonomi dan Bisnis Islam
Komisariat Ki Ageng Ganjur IAIN Pekalongan
0 Komentar