Virus Corona pertama kali ditemukan di Kota Wuhan, China pada akhir Desember 2019. Penyebaran Virusnya yang cepat
dan telah menyebar ke hampir semua negara, termasuk Indonesia. Hal tersebut
membuat beberapa negara menerapkan lockdown dalam rangka mencegah penyebaran
virus tersebut. Covid-19 yang merebak di Indonesia tidak hanya berdampak serius
pada kesehatan masyarakat, namun juga mengancam stabilitas ekonomi. Berdasarkan
Badan Pusat Statistik (BPS), pada bulan April 2020, perekonomian Indonesia
mengalami penurunan yang signifikan hingga di angka 27,5 dibandingkan bulan
sebelumnya yaitu 43,5.
Upaya mengatasi penyebaran Corona juga sudah gencar dilakukan oleh pemerintah, mulai dari menerapkan physical distancing dan kini telah ditingkatkan menjadi PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar). Setelah tiga bulan lamanya melakukan aktivitas dari rumah dan pandemi Covid-19 belum juga berakhir. Pemerintah berencana untuk menerapkan New Normal di tengah pandemu Covid-19 dengan tujuan untuk meningkatkan kembali perekonomian Indonesia.
Contohnya, pada warung makan Bu Nipa yang berada di Pekalongan dan
berdiri sejak tahun 2000.
Warung makan Bu Nipa yang
awalnya berada dipinggir jalan,
sekarang
berpindah diteras
rumah karena sudah tidak memungkinkan
untuk berjualan di pinggir jalan lagi.
Tetapi ibu Nipa pantang menyerah untuk berjualan. Ibu Nipa yang kini telah
berusia 48 tahun dan mempunyai 3 anak, yang dimana 2 anak perempuan dan 1 anak
laki-laki. Beliau dahulu bekerja sama dengan suaminya tetapi sekarang terpisah
di karenakan suami ibu Nipa merantau ke luar Jawa hingga sekarang.
Ibu Nipa membuka warung makan di teras rumahnya, meski begitu sebelum pandemi penghasilannya cukup banyak, yang namanya berjualan kadang laris sampai habis terkadang masih ada sisa, ibu Nipa selalu bersyukur dan tetap bersemangat. Penghasilan sebelum pandemi bisa mencapai 500.000 hingga 600.000 per hari, tetapi sejak adanya pandemi hanya 300.000 hingga 400.000 saja per harinya. Ibu Nipa berjualan Nasi campur, Kluban, Kolak, Gorengan, dll. Ibu Nipa membuka warungnya pada pukul 10.30 WIB. Ibu Nipa berjualan dibantu oleh anaknya, setiap setelah Subuh ibu Nipa pergi kepasar dengan anaknya, hal ini dilakukan ibu Nipa untuk menjaga kualitas Sayur dan Bahan Masakannya agar dapat diolah dan dimasak dalam keadaan segar, sehingga tidak merugikan pelanggannya. Setelah dari Pasar ibu Nipa bergegas mulai untuk memasak bahan masakan tersebut
Setelah Pandemi melanda, ibu Nipa sempat tidak berjualan dalam kurun waktu kurang lebih 2 minggu atau 14 hari, karena adanya lokcdown. Disitu ibu Nipa merasa bingung dengan ekonomi nya karena sudah menipis. Sedangkan uang yang diberikan oleh suaminya tidak mencukupi untuk kebutuhan sehari-hari, karena ada tagihan listrik, air PDAM, dll. Setelah itu Ibu Nipa dan anaknya mempunyai ide untuk membuka jualan online dan katering. Disitu alhamdulillah sedikit demi sedikit cukup membantu untuk kebutuhan sehari-hari keluarga ibu Nipa tersebut. Dan setelah 14 hari tersebut ibu Nipa mencoba berjualan lagi dan tetap mematuhi protokol kesehatan.
Jadi dampak dari masa
pandemi covid-19 ini memberikan penurunan drastis dalam masalah ekonomi, semoga
covid-19 ini cepat usai dan semuanya kembali normal seperti semula.
Susmita Dwi Lestari
Rayon Tarbiyah dan Ilmu Keguruan
PMII Ki Ageng Ganjur IAIN Pekalongan


0 Komentar